Kesejahteraan produsen sering
dihitung dengan menggunakan indikator keuntungan (Ï€ = TR-TC). Implikasinya
adalah adanya kebijakan akan meningkatkan kesejahteraan produsen jika
keuntungan produsen meningkat dan sebaliknya. Sehingga untuk menganalisis
kesejahteraan karena adanya kebijakan perlu dianalisi keuntungan sebelum dan
sesudah kebijakan.
Sebenarnya indikator keuntungan
yang dijadikan kriteria kesejahteraan produsen sering tidak tepat karena jika terjadi suatu masalah yaitu jika adanya
kebijakan membuat produsen berhenti produksi, sehingga dengan menghitung
keuntungan, produsen yang rugi maka
kerugian yang dialami sebesar keuntungan yang diperoleh. Perusahaan berhenti
masih ada biaya yaitu sebesar biaya tetap (fix cost).
Jika berhenti, selain
keuntungan tidak ada, masih ada biaya yang harus ditanggung untuk menghitung
kerugian, sehingga kriteria untuk menghitung kesejahteraan produsen tidak
melihat keuntungan, namun melihat surplus produsen sebagai berikut:
Surplus Produsen (PS) = π + TFC
(Total Fixed Cost)
Ï€ =TR –TC
Ï€ = TR – TFC –TVC
Ï€ + TFC = TR-TVC
sehingga surplus Produsen (PS) =
TR –TVC