Keuntungan (profit) tidak tepat dijadikan kriteria (indikator) kesejahteraan produsen ?



Kesejahteraan produsen sering dihitung dengan menggunakan indikator keuntungan (Ï€ = TR-TC). Implikasinya adalah adanya kebijakan akan meningkatkan kesejahteraan produsen jika keuntungan produsen meningkat dan sebaliknya. Sehingga untuk menganalisis kesejahteraan karena adanya kebijakan perlu dianalisi keuntungan sebelum dan sesudah kebijakan.

Sebenarnya indikator keuntungan yang dijadikan kriteria kesejahteraan produsen sering tidak tepat karena  jika terjadi suatu masalah yaitu jika adanya kebijakan membuat produsen berhenti produksi, sehingga dengan menghitung keuntungan, produsen yang rugi  maka kerugian yang dialami sebesar keuntungan yang diperoleh. Perusahaan berhenti masih ada biaya yaitu sebesar biaya tetap (fix cost). 

Jika berhenti, selain keuntungan tidak ada, masih ada biaya yang harus ditanggung untuk menghitung kerugian, sehingga kriteria untuk menghitung kesejahteraan produsen tidak melihat keuntungan, namun melihat surplus produsen sebagai berikut:

Surplus Produsen (PS) = π + TFC (Total Fixed Cost)
Ï€ =TR –TC
Ï€ = TR – TFC –TVC
Ï€ + TFC = TR-TVC
sehingga surplus Produsen (PS) = TR –TVC